“Merhaba! Selamat datang di
Turki!”
Terletak
persis di antara benua Asia dan Eropa, Turki adalah sebuah negara di
kawasan Timur Tengah yang tersohor akan kekayaan sejarah dan budaya, serta
keunikan alamnya. “Kekayaan” Turki pun diakui dunia dengan adanya 11 situs
UNESCO World Heritage yang tersebar di seluruh penjuru negara ini.
Selçuk
Bagi
penyuka sejarah Yunani dan Romawi kuno, datanglah ke kota Selçuk di Izmir untuk
mengunjungi Ephesus Archeological Site. Situs peninggalan peradaban
Yunani dan Romawi ini memiliki beberapa objek yang terkenal seperti Kuil
Artemis, Library of Celcius (saking ikoniknya, kamu wajib
foto di depan sini!), Terrace House, dan The Great
Theater. Yang disebutkan terakhir adalah sebuah teater raksasa yang
dapat menampung hingga 25.000 penonton.
Keistimewaan
teater yang sempat berfungsi sebagai panggung drama dan arena gladiator ini
adalah sistem akustiknya. Saat saya mendaki ke bagian paling atas yang
lokasinya cukup jauh dari pusat teater, terlihat beberapa turis yang mencoba
bernyanyi di panggung, dan herannya suara mereka masih jelas terdengar di
tempat saya duduk! Yang hobi menyanyi, sempatkan menjajal suara di atas
panggung teater dan rasakan sensasi menjadi seorang penyanyi opera di zaman
Romawi.
Library of Celcius di Ephesus
Archeological Site, Selçuk. (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Pamukkale
Cotton
Castle atau kastil kapas, merupakan
sebutan yang cocok untuk hamparan luas berwarna putih seperti kapas—dan sekilas
mirip salju—yang berada di Kota Pamukkale. Lepaskan alas kaki dan
biarkan telapak kakimu merasakan uniknya permukaan “salju” yang terasa padat
dengan tekstur bergerigi, yang ternyata adalah mineral kalsium berwarna putih
yang telah mengeras. Di sini kamu dapat pula mencoba berendam di kolam-kolam
mata air panas berbentuk terasering yang tercipta secara alami dari
mineral tersebut.
Begitu
tiba di atas, kenakan kembali sepatumu dan lanjutkan perjalanan hingga ke
puncak bukit. Pemandangan putih tadi secara perlahan berubah menjadi perbukitan
dengan rumput dan bebatuan yang menghampar, seperti padang rumput di dataran
Inggris. Dari sini, mulailah mengeksplorasi area Hierapolis yang
terkenal dengan kolam renang kesehatannya—lengkap dengan reruntuhan bangunan
Romawi di dasar kolam—dan teater Romawi di atas bukit. Walaupun teater
Hierapolis ini tidak sebesar yang ada di Ephesus, namun pemandangannya
spektakuler!
Cotton Castle!
Konya
Alasan
utama mengunjungi Konya, kota yang termasuk paling religius konservatif
di Turki, adalah untuk mendatangi Mevlana Museum yang
merupakan tempat makam Jalaluddin Rumi (1207-1273). Oleh pengikutnya, ia
dikenal sebagai seorang Mevlana (atau Rumi), penyair Muslim, dan
salah satu pemikir rohani dan guru sepanjang waktu. Rumi adalah tokoh yang
menginspirasi terciptanya Whirling Dervishes, tarian sufi yang juga
lazim dikenal sebagai ritual sema. Gerakan berputar Whirling Dervishes
yang diiringi dzikir adalah ritual ibadah yang bercerita tentang pendakian
rohani manusia menuju kesempurnaan. Tarian sufi ini meskipun tidak dimaksudkan
sebagai hiburan, namun telah menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri di
Turki.
Bagi
pemerhati arsitektur, di kota ini kamu dapat menikmati arsitektur Seljuk yang terkenal
dengan bentuk bangunan yang sederhana namun tampak elegan serta memiliki detail
dekorasi yang rumit di permukaan pintunya. Apabila menyukai wisata religi
dan kota, sempatkan mampir di kota ini sebelum mencapai Goreme, karena beberapa
jam saja sudah lebih dari cukup untuk mengeksplorasi kota kecil ini.
Makam Rumi yang merupakan bagian
dari Mevlana Museum rutin dikunjungi para peziarah. (FOTO: Herajeng Gustiayu)
Göreme, Cappadocia
Salah
satu tujuan utama wisatawan ke Turki adalah kota Göreme di
Cappadocia. Pemandangannya bagaikan di negeri dongeng. Kontur tanah dan formasi
bebatuannya di tempat ini unik, menyerupai permukaan bulan. Di kota ini kamu
dapat mencoba merasakan sensasi menginap di cave house atau rumah
gua, yang dibuat dengan cara membobok bebatuan menjadi sebuah hunian.
Apabila
ingin melihat seluruh keindahan alam Cappadocia dari atas, cobalah terbang
dengan Hot Air Balloon yang tarifnya berkisar antara 90-250 Euro (Rp
1.200.000 – Rp 3.300.000) untuk terbang selama 1-1,5 jam. Tidak memiliki
anggaran sebesar itu? Jangan khawatir, kamu dapat mengeksplorasi kota kecil ini
dengan menyewa skuter selama 6 jam dengan tarif sekitar 40-45 Lira (Rp 210.000
– Rp Rp 235.000).
Tidak
punya banyak waktu untuk mengeksplorasi seluruh kota? Kunjungi saja Göreme Open-Air
Museum, dan nikmati keindahan Cappadocia dalam waktu singkat. Sambangi
juga gereja-gereja di dalam gua yang terkenal akan lukisan-lukisan religi
cantik di dalamnya. Jangan lupa pula untuk menjelajahi underground
cities yang akan membuatmu merasa berada di dalam sebuah spons besar
di bawah tanah.
Hot Air Ballooning di Göreme,
Cappadocia.
Safranbolu
Safranbolu adalah sebuah kota tua berciri khas
Kekaisaran Ottoman yang bertahan hingga detik ini. Gaya arsitektur
bangunan dan jalan di lingkungannya tercipta berdasarkan standar arsitektur
perkotaan dalam periode kekaisaran tersebut. Tipikal bangunan berangka kayu dan
dinding bercat putih, dan dengan kontur tanah yang berbukit-bukit. Kehadiran
gang-gang kecil bernuansa Eropa masa lampau semakin menambah daya tarik kota
ini untuk dieksplorasi. Saking terawatnya, kota kecil yang cantik ini
mendapatkan status UNESCO World Heritage Site pada tahun 1994.
Sebagai
penghasil saffron yang dapat dibilang terbaik di dunia, Safranbolu mendapatkan
namanya dari kata “Saffron-polis” atau Kota Saffron. Kita dapat menikmati
pemandangan seluruh kota dari atas bukit dengan mengunjungi Historical
Museum of Safranbolu yang berwarna kuning terang, ataupun mengunjungi Hidirlik
Hill. Dua tempat ini saling berseberangan di puncak bukit dan
dipisahkan oleh lembah. Kamu juga dapat mencoba Hamam, pemandian a la
Turki, di Tarihi Cinci Hamam (Historical Cinci Bath)
yang terletak di pusat kota. Jangan lupa menyesap teh atau kopi Turki dan
mencicipi baklava serta lokum yang berbahan dasar
saffron di kafe kecil Safrantat atau Imren Lokumlari, sambil
menikmati kesibukan kota yang hanya bertahan hingga maghrib.
Safranbolu, kota tua dengan dengan
arsitektur yang khas era Ottoman.
Daya
tarik utama Kota Edirne yang berbatasan persis dengan negara Yunani dan
Bulgaria ini adalah Selimiye Mosque, masjid yang juga menyandang status
UNESCO World Heritage. Masjid ini dirancang dan dibangun oleh
arsitek Mimar Sinan pada usianya yang ke-80, yang dengan bangga ia sebut
sebagai “karya terbesar saya”. Ya, masjid ini terhitung sebagai karya besar
arsitektural, tak hanya pada sejarah Ottoman sebagai arsitektur Islam, namun
juga dalam skala dunia.
Eksterior
Masjid Selimiye memang terlihat megah, seolah membanggakan kekayaan dan
kekuasaan Kekaisaran Ottoman saat itu. Begitu masuk ke dalam masjid, detail
dekorasi yang luar biasa simetrikal terlihat menghias interior masjid dan
berkesan begitu polos dan bersih, seolah menjadi pengingat bahwa manusia harus
tetap rendah hati di bawah kebesaran Sang Pencipta. Edirne dapat dicapai
melalui Istanbul dengan menggunakan bus selama 2,5 jam perjalanan.
Selimiye Mosque, masjid persegi
dengan kubah besar tunggal dan empat menara ramping, mendominasi cakrawala Kota
Edirne.
Istanbul
Istanbul! Kota terbesar di Turki yang pernah
menjadi ibukota negara (sekarang Ankara) ini terkenal dengan keragaman objek
wisata sejarah dan budaya. Jelajahi Istanbul dari area historis Sultanahmet yang
populer dengan arsitekturnya yang mengagumkan, mulai dari Topkapi
Palace yang dahulunya merupakan istana Kaisar Ottoman selama 400
tahun, Blue Mosque (atau Sultan Ahmed Mosque) yang terkenal dengan
dekorasi cantik ubin-ubin biru pada bagian interiornya, Grand Bazaar yang
merupakan salah satu pasar tertutup terbesar dan tertua di dunia, hingga Aya
Sophia, sebuah gereja yang sempat beralih fungsi menjadi masjid dan kini
dijadikan museum.
Amati
dan resapi suasana mistis yang tercipta dari tarian sufi Whirling Dervishes
di Sirkeci Train Station, lalu arungi Selat Bosphorus yang memisahkan
benua Asia dan Eropa dengan cruise ataupun ferry untuk
menikmati panorama kota Istanbul dari sudut pandang tengah laut.
Suasana sore hari di depan Blue
Mosque, masjid yang terkenal karena dekorasi ubin-ubin biru di dinding
interiornya.
0 komentar:
Posting Komentar